Kamis, 15 Desember 2016

I Wish I Could Back To 2011 but with you my Aisha

I am just human and I realize I don't have any rights to get mad. Saya cuma punya hak 1% dan saya harus sadar diri. Suka tidak suka saya harus menerima semuanya. Saya tidak tau posisi saya apakah sebagai pelarian, pelampiasan atau tempat singgah. Mungkin saya tidak tau seberapa sakitnya Anda dengan yang terdahulu, tapi saya mohon jangan lampiaskan segala kekesalan Anda kepada saya seolah-olah Anda sedang melihat masa lalu Anda.
Saya tidak menuntut Anda untuk membelikan saya sesuatu..saya tidak menuntut Anda memberikan saya rumah atau segala harta benda yg wanita impikan. Saya hanya meminta satu hal, jauhi perempuan itu. Saya tidak tau seberapa baiknya wanita itu kepada Anda, seberapa menariknya dia, atau seberapa sayangnya Anda kepada dia. Saya tidak tau apa begitu sulit untuk menjauhi dia. Setiap menyebut namanya, Anda begitu membenci saya seakan-akan Anda melihat saya sebagai seorang pembunuh berdarah dingin. Saya selalu pulang terlambat kerumah karena Anda begitu lama menjemput Saya pulang, apakah Anda tidak rela pulang kerja lebih awal. Anda begitu betah berlama-lama di tempat kerja. apakah karena dia juga bekerja disana. Saya tidak tau. Sepertinya merelakan Anda bersamanya adalah jalan yang terbaik. Saya tidak mau menyiksa batin Anda dengan pertanyaan-pertanyaan tentang dia setiap hari.
Sudah saya putuskan matang-matang.
Aisha is mine. Tidak ada yang boleh mengambil dia dari saya. Titik.

Rabu, 15 Juni 2016

Melatih Kepala Bayi Agar Dapat Berdiri Tegak

Selamat pagi para MahMud..
Kali ini saya ingin menuliskan pengalaman saya mengikutkan bayi saya ke program terapi khusus. Saya terinspirasi menulis tentang bayi karena saya memiliki seorang putri cantik berusia 5 bulan dan mungkin akan membagi sedikit pengalaman serta usaha saya agar perkembangan bayi saya bisa seperti anak-anak lainnya.
Pada umumnya bayi usia 3 bulan sudah dapat menyangga kepalanya sendiri, tetapi bayi saya belum cukup kuat. Karena saya khawatir akan hal ini, maka saya membawa bayi saya ke salah satu baby n kids center yg ada di kota saya. Awalnya saya mengikuti program baby spa n massage.
Bayi saya begitu bahagia bisa berenang untuk pertama kalinya. Memang ekspresinya difoto begitu flat dan tidak bahagia, tapi sebenarnya dia bahagia kok, hahaha..





Setelah bayi saya diuyek-uyek, atas saran therapistnya, saya dianjurkan mengikuti terapi intensif 3 kali dalam seminggu agar kepala bayi saya dapat berdiri tegak. Saya menurut saja karena mereka mengatakan bahwa bayi saya sudah amat sangat terlambat perkembangannya.
Dan tibalah hari itu. Bayi saya di-treatment dengan begitu terburu-buru dan agak 'sadis' menurut saya. Mulai dari diguling-gulingkan dengan cepat, dipaksa sit-up, tangan ditarik-tarik ke belakang, dsb. Bayi saya yang biasanya ceria dan jarang sekali menangis tiba-tiba meraung-raung kesakitan. Saya benar-benar tidak tega melihatnya dan hampir nangis bombay beberapa kali. Setelah rehat, bayi saya terlihat benar-benar trauma melihat mbak therapist-nya. Keesokan harinya bayi saya demam dan tidak ceria seperti biasa.
Setelah kejadian tersebut saya putuskan untuk melatih bayi saya sendiri setiap ada waktu luang. Saya bukan tidak percaya dengan terapist-nya, akan tetapi saya hanya tidak ingin anak saya kenapa-kenapa dikemudian hari mengingat tulang dan syaraf bayi dibawah usia 6 bulan masih rawan. Mungkin saya akan mengikuti saran beberapa kerabat dan teman mengenai konsultasi ke dokter anak. Dan sepertinya saya tidak akan membawa anak saya ketempat therapist lagi. Disamping tidak tega, biaya sekali terapi-nya juga lumayan buat beli susu and diapers,hahaha. (saya agak perhitungan setelah menjadi emak-emak).
Saat ini saya masih mengikuti tutorial sederhana yang ada di internet. Berikut foto-foto hasil latihan saya dirumah..

1. Posisikan bayi diatas bantal dengan posisi telentang.


 2. Angkat salah satu tangannya tegak lurus. Tergantung mau kearah mana bayi akan dibalik.
3. Balikkan badan bayi kearah mana posisinya tegak lurus. Lakukan dengan perlahan.
4. Tadaaaa..Bayi otomatis mengangkat kepalanya. Jangan lupa ya buibu, hati-hati saat melakukan ini. Pastikan posisi lengan bayi menyangga tubuhnya dengan kuat. Jika bayi belum kuat mengangkat kepalanya, buibu bisa membantunya dengan menyangga kepalanya dengan tangan buibu sendiri.
Oh iya, pastikan bayi jangan ditinggal. Bayi saya contohnya, kepalanya dapat bertahan sekitar 15 menit setelah itu dia agak kelelahan.

Alhamdulillah sekarang kepalanya udah tegak tapi masih agak goyang-goyang. Doakan saya ya teman-teman semoga leher bayi saya dapat berdiri tegak dengan sempurna. 

Senin, 22 Desember 2014

Anak baru di Blogger

Hi..selamat sore semua.
Akhirnya blog saya jadi juga. Alhamdulillah yah. Sebenarnya saya ada begitu banyak ide yang ingin saya share disini. Berhubung saya masih newbie, saya belum tahu banyak soal blog, content yang bagus, bahasa yang tepat serta settingan2 yang pas untuk blog saya ini. Tapi sepertinya isinya bakal campur aduk dengan bahasa yang campur aduk pula.
Tapi yah namanya juga pemula, gak tau mau posting yang mana duluan. Apakah tentang sejarah lahirnya saya kedunia atau aktifitas-aktifitas saya yang ter up to date. Maaf sebelumnya kalo bahasa saya agak berantakan. Ini dikarenakan saat jaman sekolah dulu nilai Bahasa Indonesia saya tidak outstanding, kalau mata pelajaran yang lain sih bisa dibilang sama saja, hahaha..
Baiklah saya perkenalkan diri dulu. Saya adalah seorang anak yang bahagia yang punya beberapa hobby aneh, salah satunya adalah bersepeda malam hari. Kenapa malam hari? saya akan jelaskan di postingan berikutnya..hahahaha..
Btw, mohon maap postingan saya bakal banyak ketawanya. karena hobby saya salah satunya juga "ketawa". Mungkin kalau Anda men-ZOOM foto saya, kalian akan melihat ada beberapa kerutan di area mata, penyebabnya ya itu tadi karena saya sekarang sudah memasuki usia 30..so, mungkin dengan tertawa bisa nambah lagi kerutnya..hahahaha..gak nyambung yah.. :D
Well, mungkin ada beberapa yang menanyakan, umur 30 tapi masih menyebut dirinya "anak". Alasannya ya karena orang-orang memperlakukan saya seperti anak-anak. Mungkin karena saya "terlambat" untuk mengetahui beberapa hal "orang dewasa" lainnya. Bukan karena saya tidak mau, akan tetapi sebagian besar orang-orang yang mengenal saya bilang "Deb, kamu belum waktunya"..atau "Deb, kamu belum cukup umur".  Saya berpikir positive saja. Mungkin mereka tidak ingin saya "terjerumus" lebih dalam seperti mereka, hahahaha.. :D   
Gak ding, mereka semua orang-orang baik yang "lebih dulu" tau mengenai betapa tidak enaknya jadi orang dewasa, hehehe.. :D
Saya rasa sekian dulu untuk postingan awal saya. Semoga teman-teman gak bosen sama postingan-postingan saya berikutnya.
So stay tuned... :D